25. Nyeri sendi di pantat


Nyeri sendi di pantat


Nyeri sendi di pantat


Sampai sekarang, tidak ada yang tahu pasti apa penyebab Sindrom piriformis. Beberapa ahli percaya bahwa piriformis Sindrom piriformis sindrom adalah istilah untuk rasa sakit di pantat/paha yang belum didiagnosis dengan benar (jadi semacam Recycle Bin serta bahu beku). Tetapi ada pendapat lain menyatakan bahwa piriformis sindrom adalah gangguan yang nyata yang menyebabkan rasa sakit dan kecacatan (Cluett, 2004).

Piriformis otot nama sebenarnya terletak di belakang berikutnya untuk posterior sendi panggul (sendi pinggul). Piriformis otot adalah otot kecil bila dibandingkan dengan otot-otot tungkai lainnya. Fungsi otot piriformis adalah sebagai gerakan rotasi eksternal aktif kekuatan pendorong sendi pinggul (sendi pinggul) (Cluett, 2004). Selain otot piriformis juga berfungsi dalam menjaga keseimbangan ketika salah satu mengangkat kaki dan daerah panggul sebagai stabilisator aktif (Maggs, 2010).

Piriformis otot dipersarafi oleh di skiatik n. n. ischiadicus (salah satu menginervasi tubuh manusia terbesar ekstremitas bawah). Piriformis otot dan tendon n. ischiadicus saling selaras sendi panggul posterior, di dalam pantat (cluett, 2004). Atau dengan kata lain piriformis otot terletak di bawah (di sebelah anterior) otot gluteus maximus.

Sindrom piriformis, terjadi semacam menjepit n. ischiadicus oleh piriformis otot, sehingga menyebabkan n. ischiadicus kulit jengkel. Hal ini terjadi ketika piriformis otot memendek, jadi n. ischiadicus terjebak. Hasilnya aliran/darah pasokan untuk. setiap ischiadicus yang kerdil, sedangkan iritasi terjadi karena tekanan oleh piriformis otot (Cluett, 2004).

Maggs (2010) berpendapat bahwa salah satu penyebab Sindrom piriformis cedera. Otot-otot piriformis sangat rentan terhadap cedera berulang terjadi karena gerakan (berulang-ulang gerakan cedera/RMI). RMI terjadi ketika otot-otot yang bekerja di luar kemampuannya, atau tidak diberikan cukup waktu untuk fase pemulihan, sebagai akibatnya, otot-otot menjadi memendek (Maggs, 2010)

Gejala Sindrom piriformis meliputi:
Pertama, rasa sakit di dan di sekitar tulang-tulang panggul (Hip). Pemendekan otot peningkatan tekanan antara tendon dan tulang, sehinggga langsung terjadi ketidaknyamanan dan rasa sakit. Atau itu juga bisa menyebabkan radang kandung lendir (Maggs, 2010)
Kedua, rasa sakit di bagian tengah pantat/bokong. Rasa sakit ini dapat memicu dengan menempatkan tekanan pada daerah pantat (Maggs, 2010).
Ketiga, Sindrom piriformis dapat terjadi akibat ischialgia (Maggs, 2010).

Sindrom piriformis juga disebut "yang mendalam pantat sakit". Karena rasa sakit pada penderita arasakan yang jauh di dalam keledai. Penyebab lain yang dapat mengakibatkan rasa sakit seperti itu antara lain karena masalah yang terjadi di tulang belakang (spine), termasuk stenosis tulang belakang, HNP, dll. Selain itu, juga dapat terjadi karena tendonitis (Cluett, 2004)

Diagnosis Sindrom piriformis diberikan ketika semua diagnosis tidak sesuai sebagai penyebab sakit. Tanda-tanda lain dari Sindrom piriformis dapat dikenal dengan pemeriksaan khusus untuk mengisolasi fungsi otot piriformis, dan mencari hal-hal yang menyebabkan rasa sakit di piriformis otot (Cluett, 2004).

Sementara diagnosis fisioterapi, gangguan pada Sindrom piriformis meliputi sakit, piriformis otot spasme, piriformis otot memperpendek. Tiga hal ini, rasa sakit, memperpendek spasme otot piriformis dan saling terkait satu sama lain, seperti yang telah dijelaskan di atas. Tentang rasa sakit itu sendiri dapat dibaca pada rasa sakit (sakit). Selain itu tiga, ketika terjadi cedera n. ischiadicus, maka itu akan menjadi sebuah motor baik gangguan menyimpulkan mapun daerah sensorik dipersarafi oleh n. ischiadicus. Hal ini tentu saja tergantung pada bagian mana dari cedera.

Keterbatasan karena Sindrom piriformis sendiri fungsi terjadi sebagai akibat langsung dari the pemendekan otot piriformis, diantaranya kurangnya eksternal rotasi lingkup sendi gerakan pinggul. Selain itu juga bias hasil langsung dari rasa sakit, yang secara psikologis sakit penderita akan membatasi/mengurangi kegiatan atau gerakan, sehingga mengakibatkan fungsi ekstremitas bawah.

Penanganan sindrom Piriformis pada Fisioterapi dapat menggunakan berbagai modalitas fisioterapi untuk meringankan keluhan nyeri, dan sejauh mungkin mengatasi penyebab Sindrom piriformis itu sendiri. Mengatasi penyebab Sindrom piriformis, dalam kasus ini pertanyaannya adalah penyebab bentuk pemendekan otot dan piriformis spasme seperti dijelaskan di atas. Fisioterapi modalitas yang dapat digunakan meliputi gelombang pendek diathermy (SWD), PULUHAN, Ultra suara (AS), pijat (gesekan transfer), latihan terapi (peregangan otot piriformis), dll.
 

Label